Lapak

Intan Sari merupakan UMKM yang telah memproduksi telur asin sejak tahun 2006 di Banjarangkan, Desa Takmung. Mengusung cara tradisional dengan balutan abu gosok dan larutan garam, telur-telur bebek ini diproses selama beberapa hari hingga menghasilkan telur asin berkualitas tinggi dengan rasa asin yang tidak berlebihan. Salah satu inovasi mereka adalah telur asin asap, yang memiliki rasa lebih khas dan daya simpan yang lebih lama. Produk dari Intan Sari banyak dipesan untuk keperluan upacara, maupun konsumsi harian. Pemasaran dilakukan melalui warung sekitar dan sistem pemesanan langsung. Meskipun berskala rumahan, UMKM ini telah memiliki izin usaha sederhana dan melakukan pengemasan mandiri menggunakan plastik berlabel cetak sendiri.

Warung Tipat Cantok adalah usaha kuliner rumahan yang didirikan oleh Iluh Putu Suartini pada tahun 2023. Awalnya dimulai dari rumah, warung ini berkembang menjadi tempat makan kecil di samping Puskesmas Takmung, Jalan Raya Takmung Losan. Usaha ini dikelola bersama keluarga, melibatkan sekitar 5 orang, termasuk sang suami yang membantu belanja dan pengantaran. Menu andalan yang ditawarkan meliputi: Tipat cantok Tipat kuah Rujak kuah pindang & rujak gula Soto Es kelapa Warung ini buka setiap hari mulai pukul 05.00 sampai 21.00 WITA, dan bisa tutup lebih awal jika dagangan habis. Tutup pada hari-hari tertentu seperti upacara adat atau acara keluarga. Penjualan dilakukan secara langsung dan menerima pesanan COD untuk pelanggan sekitar seperti anak sekolah atau tetangga.

Dewi Kerupuk Lele adalah salah satu UMKM kuliner unggulan di Desa Takmung, yang sejak tahun 2013 secara konsisten memproduksi kerupuk berbahan dasar ikan lele. UMKM ini berdiri dari semangat mandiri seorang ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan potensi lokal untuk menghasilkan produk khas yang bernilai jual tinggi. Di tengah dominasi kerupuk berbahan udang atau ikan tenggiri, kehadiran kerupuk lele menjadi inovasi baru yang masih sangat jarang dijumpai di Bali. Proses produksi dilakukan secara mandiri di rumah, dimulai dari pemilihan ikan lele segar, pengolahan adonan, hingga penjemuran dan penggorengan. Hasilnya adalah kerupuk dengan tekstur yang renyah, rasa gurih alami, dan aroma yang tidak amis — menjadi ciri khas yang membedakan produk ini dari kerupuk lainnya. Kelezatan kerupuk lele ini membuatnya diminati tidak hanya oleh warga sekitar, tetapi juga pelanggan dari luar daerah yang mengenalnya lewat rekomendasi dan penjualan langsung. Jam operasional berlangsung dari Senin hingga Sabtu, pukul 08.00 hingga 16.00 WITA. Namun, produksi akan berhenti sementara saat hari libur keagamaan umat Hindu seperti Kuningan dan Nyepi, menghormati kearifan lokal dan tradisi masyarakat setempat. Dengan bahan baku lokal, semangat usaha mandiri, dan cita rasa yang otentik, Dewi Kerupuk Lele tak hanya menjadi ladang ekonomi keluarga, tetapi juga ikon UMKM yang memperkaya ragam kuliner khas Bali dari Desa Takmung.

Toko Penek Komang Jeje merupakan UMKM yang menyediakan penek, yaitu nasi padat berbentuk segitiga yang digunakan sebagai sarana banten (persembahan) dalam berbagai upacara adat Hindu Bali seperti odalan, galungan, kuningan, dan ritual lainnya. Usaha ini dijalankan oleh Komang Juli sejak tahun 2018, berlokasi di Jalan Melasti 1 No. 8, Banjar Umesalakan, Desa Takmung, Banjarangkan, Klungkung. Penek diproduksi secara tradisional oleh 8 orang pekerja yang sebagian besar merupakan ibu-ibu dari lingkungan sekitar. Proses pembuatannya mengikuti ketentuan adat dan ketat terhadap kebersihan serta kekhususan banten. Produk ini biasanya dipesan untuk keperluan rumah tangga, pura, serta pesanan dari luar desa.

Toko Dupa Anugrah adalah usaha perseorangan yang dikelola oleh Komang Muriani sejak tahun 2011. Usaha ini awalnya dimulai sebagai kios kecil setelah pemilik berhenti dari pekerjaan sebelumnya karena kehamilan. Bermodal semangat mencoba dan lokasi yang strategis, Komang menyewa kios dan memulai penjualan dupa secara sederhana. Tahun 2013, usaha ini berkembang lebih serius setelah sang pemilik membangun toko milik sendiri di Jalan Melasti 1 No. 4, Banjar Umesalakan, Klungkung, menggunakan dana pinjaman. Toko Dupa Anugrah juga mulai mendistribusikan ke luar wilayah Klungkung, seperti Pasar Gianyar dan Bangli, dengan metode promosi konvensional seperti blusukan dan kartu nama. Produk-produk dupa diambil dari produsen lokal Bali serta bahan baku luar Bali, seperti dari Malang. Meskipun pemasaran masih terbatas secara offline, usaha ini tetap aktif menggunakan media sosial sederhana seperti Facebook dan Instagram.

Pus Pus Pet Shop adalah usaha keluarga yang bergerak di bidang produk dan layanan untuk hewan peliharaan, khususnya kucing dan anjing. Didirikan pada tahun 2016 oleh Ni Wayan Pusparini, seorang dokter hewan, bersama suaminya. UMKM ini menggabungkan usaha pet shop, klinik hewan, minimarket, serta peternakan dalam satu kompleks usaha. Produk utama yang tersedia di pet shop meliputi: Pakan anjing & kucing Vitamin, sampo, aksesoris Produk peternakan (pakan bebek, ayam, babi) Layanan klinik hewan tersedia langsung di lokasi pet shop, mencakup pemeriksaan umum dan kebutuhan dasar medis hewan. Pus Pus Pet Shop buka setiap hari pukul 07.00 – 20.00, namun bisa tutup setengah hari atau tutup penuh pada hari-hari besar adat Bali seperti Galungan, Kuningan, dan Nyepi. Usaha ini masih berskala rumahan, dikelola langsung oleh pemilik dan keluarga. Total pekerja sekitar 20 orang tersebar di berbagai divisi: pet shop, minimarket, kandang bebek, ayam, dan babi. Untuk pet shop sendiri, operasional dijalankan oleh tiga orang. Penjualan dilakukan langsung di toko. Penjualan online melalui marketplace seperti Shopee atau Tokopedia belum dilakukan, namun melayani pemesanan via WhatsApp dan Instagram serta sistem COD.